Jepang Hari 8 : Melihat Salju di Murodo

Salju. Kami yakin semua orang Indonesia penasaran dengan yang namanya salju. Di negara kita yang hanya mengenal musim panas dan hujan, menemukan salju adalah hal yang sangat langka. Kami pun begitu. Dari kecil kami sangat penasaran dengan salju, kami ingin melihat dan merasakan sendiri bagaimana salju itu. Untungnya hari ini keinginan kami terkabulkan.

Sudah 7 hari di Jepang, tapi kami belum pernah melihat salju dari dekat. Maklumlah saat kami datang, Jepang sudah memasuki pertengahan musim semi jadi sebagian besar salju sudah mencair. Hanya ada beberapa tempat yang masih ada saljunya, salah satu diantaranya adalah Pegunungan Tateyama. Pegunungan bersalju ini adalah tulang punggungnya kepulauan Jepang, melintas ditengah agak keutara. Pegunungan ini disamakan dengan Pegunungan Alpen yang ada di Eropa karena keindahannya.

Untuk “mendaki” Gunung Tateyama ini tidak sesulit mendaki gunung dinegara kita karena sudah disediakan rute khusus oleh pemerintah. Rute khusus ini namanya adalah “Tateyama Kurobe Alphine Route“. Rute ini dilengkapi dengan sarana transportasi dan akomodasi sedemikian rupa sehingga mempermudah siapa saja yang ingin melewati rute ini. Transportasi yang dipakai bervariasi mulai dari Kerata biasa, sampai kereta gantung. Ada dua pintu masuk rute ini yaitu melalui Kota Toyama (Prefektur Toyama) dan Shinano Omachi (Prefektur Nagano). Dua-duanya sama saja karena nantinya akan melewati rute yang sama, hanya urutannya aja yang terbalik.

Kami akan memulai Alphine Route kami dari Toyama dan Berakhir di Shinano Omachi. Untuk Ke Toyama kami naik Shinkansen Kagayaki, menempuh perjalan selama 1 jam 45 menit. Ohya kemarin sebelum berangkat, kami sudah memesan tiket terusan Tateyama Kurobe Alphine Route seharga 9000 yen perorang one way. Memang agak mahal tapi harganya sesuai dengan pengalaman yang didapat. Tiket ini mengcover semua transportasi selama dari Toyama sampai Shinano-Omachi. Sebenarnya bisa juga beli tiketnya satu persatu dihari keberangkatan tapi kami tidak mau repot dan tidak mau ambil resiko kehabisan. Sebelum berangkat jangan lupa cek cuaca dan pantau keadaan awan lewat live cam yang tersedia di website officialnya di http://www.alpen-route.com/en/. Siap? Berangkattt…

TOYAMA – TATEYAMA – BIJOIDARA
Shinkansen yang kami kendarai berhenti di Stasiun Toyama (0 m). Dari Stasiun Toyama, kami jalan sedikit ke stasiun Dentetsu Toyama. Di Stasiun Dentetsu Toyama perjalan menyusuri Tateyama Kurobe Alphine Route dimulai. Dari stasiun ini kami naik Kereta api Toyama Chiho Railways. Kereta ini kereta api biasa. Kereta ini membawa kami ke Stasiun Tateyama yang ada di kaki gunung. Perjalanan melewati melewati daerah pedesaan dan melintasi sungai-sungai kecil. Dari kejauhan sudah nampak bayangan pegunungan dengan salju berwarna putih di puncaknya. Perjalan memakan waktu 1 jam lamanya.

Di Stasiun Tateyama (475 m) perjalanan dilanjutkan dengan menaiki Cable Car menuju stasiun Bijoidara. Cable Car ini berbeda dengan kereta biasa karena berjalan naik-turun secara horizontal. Didalam gerbongnyapun unik karena bertingkat2 untuk menyesuaikan dengan bentuk kereta yang horizontal. Naik Cable Car ini tidak lama, cuma 7 menit sudah sampai di tujuan.

Di Stasiun Bijoidara (977 m) perjalanan dilanjutkan dengan naik bis. Bisnya ada dua jenis, pertama bis yang berjalan langsung ke Murodo (Daerah Puncak), yang kedua adalah bis yang transit dulu di Midahagara. Kami memilih untuk naik bis yang langsung ke Murodo karena memang Murodo ini adalah tujuan utama. Tidak lama menunggu, bis langsung berjalan meninggalkan Stasiun Bijoidara. Dari sini perjalanan mulai berkelok-kelok dan menanjak. Pemandangan di kiri kanan jalan didominasi oleh pohon-pohon besar. Bis sempat berhenti dan membiarkan kami memotret salah satu pohon besar yang ada di area ini. Pohon besar itu adalah pohon cedar. Tidak jauh dari pohon cedar besar itu ada area bernama Takimidai (1280m), dari sini kelihatan air terjun yang lumayan tinggi.

MURODO
Meninggalkan daerah Bijoidara, jalan semakin berkelok dan menanjak. Puncak-puncak pegunungan yang berwarna putih semakin lama semakin dekat. Sampai akhirnya untuk kami melihat bongkahan es pertama, berwarna putih ditepi jalan. Kami langsung senang bukan main, mimpi melihat salju benar-benar menjadi kenyataan. Pengen berteriak rasanya tapi malu sama yang lain. Bis terus melaju melewati jalan yang semakin lama semakin tinggi. Dikiri kanan pemandangan mulai berubah, yang tadinya hutan hijau menjadi putih. Diketinggian 1900m, kami melewati Midagahara. Pemandangan disini didominasi pepohonan pinus dan salju.

Lama kelamaan pohon pinus itu terlihat semakin sedikit, sampai akhirnya tidak kelihatan lagi. Yang kelihatan hanya hamparan salju berwarna putih, dengan latar belakang pegunungan belang putih-abu-abu. Inilah Murodo.

Bis yang kami tumpangi berhenti distasiun Murodo (2450 m). Tanpa babibu, kami langsung keluar stasiun dan siap-siap merasakan sensasi Saju pertama kami. YAAAYYYY… Inilah gumpalan salju yang pertama kali saya pegang :

Kesan pertama; Salju itu putih sedikit bening. Dingin, apalagi kalau digenggam dengan tangan kosong. Teksturnya mirip dengan bunga es yang ada di freezer. Kalau di cicip rasanya hambar dingin.

Hamparan salju di Murodo ini luar biasa cantiknya, pegunungan Tateyama yang ada dibelakangnya menambah keindahannya. Kemanapun mata melihat, yang nampak hanya hamparan salju yang berwarna putih terang. Tapi karena saking putihnya mata tropis saya tidak sanggup menatap lama-lama karena silau. Asli Silauuuu Banget. Apalagi waktu itu langit sedang cerah. Untungnya kami membawa kacamata hitam. Tidak mau membuang kesempatan, langsung deh kami foto-foto. Setelah puas berfoto, kami berjalan mengexplor daerah ini. Berjalan di tumpukan salju itu ternyata sulit ya, apalagi kami cuma pakai sepatu casual. Rasanya seperti berjalan di pasir tapi dingin dan licin. Setelah susah payah berjalan, kami sampai kearea seperti kolam dengan air berwarna kebiruan. Di ujung ada pondok2 kecil cuma karena kami sudah capek jalan akhirnya kami duduk2 saja sambil berfoto2 dan bermain salju. Senang banget rasanya mimpi kami untuk melihat salju menjadi kenyataan.

Objek wisata utama di Murodo adalah Koridor saljunya. Koridor ini dibelah oleh jalan raya yang dilewati bis. Ketinggian koridor salju ini bisa sampai 20 meter loh di awal pembukaan. Pada saat kami kesana ketinggian Koridor ini tinggal 4-5 meter saja. tapi tetap lebih tinggi dari bis-bis yang lewat. Didekat Koridor salju ini ada labirin/Maze yang terbuat dari salju yang lumayan tinggi. Asik juga loh bermain disini asal jangan sampai tersesat aja. hehe..

DAIKANBO – KUROBEDAIRA – KUROBE DAM
Cukup lama kami di Murodo sampai akhirnya kami sadar kalau hari sudah mau sore sedangkan perjalanan masih panjang. Jadi dengan berat hati kami meninggalkan Murodo menuju stasiun berikutnya yaitu stasiun Daikanbo dengan menggunakan Tateyama Trolley Bus. Bus ini melewati terowongan yang menembus pegunungan Tateyama (3015m). Karena melewati terowongan jadi tidak ada yang bisa dilihat. Untungnya cuma 10 menit sudah sampai.

Sesampainya di Daikanbo (2316m) kami mampir dulu di Observation Deck sebelum melanjutkan perjalanan. View dari dari sini tidak kalah bagusnya. Dari atas sini kami bisa melihat barisan Pegunungan tateyama, gunung akazawadake, dan bendungan yang airnya hijau. Dari Daikanbo perjalan berlanjut ke Kurobedaira dengan menggunakan Tateyama Ropeway. Sistem kereta gantung ini mirip dengan permainan Flying Fox. Keretanya digantung dengan kabel tanpa ada tiang penyangga di antara dua stasiun, kemudian meluncur kebawah. Sereemm tapi seru karena pemandangannya bagus banget. Tapi sayangnya cuma 5 menitan sudah sampai di bawah.

Di Kurobedaira (1828m) ada observastion dek juga, pemandangannya agak mirip dengan Daikanbo. Selain itu, disini ada restoran dan toko-toko suvenir. Kami lanjut turun ke Kurobeko dengan menggunakan Kurobe Cablecar. Cable car ini mirip seperti cable car yang ada di stasiun tateyama bedanya hanya cable car ini berjalan didalam terowongan. Jadi tidak banyak yang bisa dilihat. Kereta ini menurun curam banget. Agak seram juga..

Dari Kurobeko (1455m) kami berjalan kaki melintasi bendungan Kurobe yang ukurannya Gigantic. Pemandangan disini juga indah banget, danaunya berwarna hijau dengan latar belakang pegunungan berpuncak salju. Tidak lama berjalan kami sudah sampai disisi sebelah. Dikiri bendungan ada Observation Deck untuk melihat bendungan secara keseluruhan. Untuk ke Observatio deck kami harus menaiki 220 anak tangga. Lumayan melelahkan juga, apalagi tadi tenaga kami sudah terkuras habis di Murodo. Akhirnya dipuncak kami bisa melihat pemandangan bendungan, indahnya… Ohya di Observation Deck ada mata air yang segar banget. Sangat membantu memulihkan kami yang sudah loyo.

Puas melihat Bendungan, kami ke Stasiun Kurobe Dam dan melanjutkan perjalan turun ke Ogizawa. Perjalanan menggunakan bis yang menembus terowongan selama 15 menit. Selanjutnya kami naik bis lagi ke Stasiun Shinano Omachi. Setelah 45 menit perjalanan akhirnya kami sampai di stasiun Shinano Omachi. Stasiun ini adalah akhir dari Rute Tateyama Kurobe Alphine Route yang kami tempuh. Akhirnya selesai juga…Fiuhh… Walaupun melelahkan tapi banyak hal dan pengalaman yang kami dapat selama perjalanan. Kami bisa mencoba berbagai jenis transportasi, dari bis, cabble car, ropeway. Kami bisa melihat pemandangan2 indah sepanjang perjalan. Dan yang paling penting, kami bisa menuntaskan rasa penasaran kami saya yang namanya salju…

Next : melihat gunung lagi……

Advertisement

20 thoughts on “Jepang Hari 8 : Melihat Salju di Murodo

  1. Saya termasuk yang pengen banget merasakan salju tapi belum kesampaian. Btw dari yang pernah saya baca kalau mau mengunjungi tempat yang banyak saljunya memang sangat disarankan pakai kacamata hitam karena silau banget dan bisa berbahaya buat mata.

  2. Itu bagus banget pemandangan padang salju dan bendungannya. Mau banget lah ke situ, bang. Apalagi sebagai pecinta transportasi berbasis rel, bakal puas banget ke situ. Dari kereta cepat, kereta klasik, kereta gantung, semua ada!

    Btw kayaknya bang Ardin yang bahagia banget ya 😀

  3. Mas, pengen tanya nih. Itu total durasi perjalanannya dari awal start di Toyama sampai berakhir di Shinano Omachi, kira-kira berapa jam? Rencananya saya juga mau one day trip aja ke sana, pp Tokyo.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s