Hari ini Tokyo dan sekitarnya diguyur hujan dari pagi sampai sore. Hujannya gerimis-gerimis syahdu yang bikin malas keluar kamar. Dari 2 hari yang lalu kami sudah tau kalau hari ini bakalan hujan. Kami taunya dari aplikasi peramal cuaca di Hp seperta apple weather dan accuweather. Akurasinya sampai 90% loh. Tadinya di itinerary awal, hari ini kami akan pergi ke pegunungan bersalju (Alpine Route) tapi kami tunda karena kami tau bakal hujan. Percuma ke gunung kalau mendung, apalagi hujan. Sebagai tips, kalau ingin berwisata ke daerah pegunungan seperti Gunung Fuji atau Alpine Route, jangan lupa selalu cek ramalan cuaca, apakah panas, hujan, berawan!. Pantau juga keadaan awan lewat Live Cam yang bisa dilihat di website official biar tidak menyesal. Kan sayang banget misalnya jauh2 ke Gunung Fuji eh gak taunya ketutup sama awan.
Jadi pagi itu rencananya kami mau malas-malasan saja dikamar. Tapi kok rasanya sayang banget ya, waktu terbuang dan JR pass yang sudah dibeli mahal2 tidak digunakan secara maksimal. Googling2, akhirnya kami putuskan untuk jalan-jalan saja naik Shinkansen ke daerah yang bernama Yuzawa, Prefektur Niigata. Daerah Yuzawa ini merupakan daerah pegunungan yang lokasi tidak jauh dari Tokyo. Mirip Puncak lah kalau di Jakarta. Diarea ini banyak resort2 untuk bermain ski, tapi cuma ada saat musim dingin saja. Untuk kesana kami naik Shinkansen dari Stasiun Omiya langsung ke Stasiun Echigo Yuzawa.
Shinkansen yang naikin namanya kalau gak salah adalah Max Toki. Moncongnya gak semancung Hikari atau hayabusa kemarin tapi tetap cantik juga. Max Toki ini terdiri dari 2 tingkat, atas dan bawah. Kursinya berpola 2-3 berwarna coklat. Perjalanan menuju Echigo Yuzawa menempuh waktu hanya 1 jam saja padahal jaraknya lumayan jauh yaitu sekitar 200km. Dalam perjalanan, Shinkansen akan menembus banyak sekali terowongan dan melewati pegunungan dan perbukitan. Ini nih pemandangannya dari jendela Shinkansen :
YUZAWA
Sesampainya di stasiun Echigo Yuzawa, kami langsung jalan berkeliling kota. Kota ini berada di lembah, diapit perbukitan dikiri dan kanannya. Suasana kota terasa sepi dan dingin. Mungkin karena masih gerimis jadi orang-orang malas keluar rumah. Kami berjalan menyusuri kaki bukit, berharap masih bisa melihat salju disini. Tapi salju yang dicari sudah tidak ada. Yang ada cuma kereta gantung yang biasanya membawa pengunjung kepuncak bukit. Itupun tidak ada pengunjung/turis satupun. Sepiii… Setelah puas berkeliling, kami kembali ke Stasiun Echogo Yuzawa. Rupanya di stasiun sedang ada bazaar makanan lokal dari Prefektur Niigata. Makanannya beragam dan dikemas dengan cantik sekali. Rasanya juga enak-enak semua loh.. Kami bisa tau enak karena kami cobain testernya hwehehe… Setelah puas bermain2 di Yuzawa kami kembali ke Tokyo menaiki Shinkansen Toki.
SHINJUKU, HARAJUKU, SHIBUYA
Di Tokyo ternyata gerimisnya masih awet. Tujuan kami berikutnya adalah daerah Shinjuku, Harajuku dan Shibuya. Kami mampir di Shinjuku untuk sholat (ada mushollanya loh disini..) dan membeli tiket Tateyama Kurobe Alpine Route untuk besok hari. Di Shinjuku kami ketemu makanan yang enaaaak banget namanya Zakuzaku Croquant Chou. Lokasinya di basement Shinjuku Lumine dept sore. Makanan ini aslinya dari Hokkaido, bentuknya panjang dilapisi kacang, dalamnya ada cream yang lembut. Tadinya kita cuma penasaran karena yang banyak yang ngantri. Ehh rupanya memang enak banget. Wajib dicoba.
Dari Shinjuku kami ke Harajuku. Kami melewati jalan Takeshita Dori yang terkenal itu. Walaupun hujan gerimis tapi disini tetap saja ramai. Dikiri kanan banyak toko-toko yang menjual aneka ragam produk termasuk makanan. Disini kami ketemu kitkat rasa matcha yang harganya jauh lebih murah dibandingkan tempat lain. Kitkat itu langsung kami borong. Dijalan ini juga ada Daiso yang lumayan luas. Daiso ini adalah supermarket serba 100 yen. Mirip dengan toko serba 5000 kalau dinegara kita. Daiso ini menjual beraneka ragam suvenir-suvenir khas jepang dengan harga yang tidak menjebol kantong. Ada makanan, gantungan kunci, aksesoris2 jepang, kain2 jepang, sampai tongsis juga ada. Kami membeli Chochobi, yaitu jajanan kesukaan Sinchan, dan barang2 murah lainnya. Di dalam daiso ini kami ketemu banyak banget orang Indonesia. Yahh tau aja ya orang kita kan sukanya yang murah-murah. wkwkw…
Dari Harajuku kami berjalan kaki 20 menit ke selatan menuju Shibuya. Shibuya terkenal dengan Shibuya Crossingnya. Di area ini ada persimpangan yang ramai sekali dengan orang-orang. Yang menarik adalah aktifitas menyeberangnya. Ketika lampu hijau pejalan kaki menyala, ratusan orang menyeberang bersamaan, Wuih seru banget ngeliatnya… Untuk melihat aktivitas menyeberang ini, kami ke Starbuck yang ada dilantai 2. Tempat ini pas banget buat nongkrong sambil melihat aktivitas orang yang lalu lalang di Shibuya. Ini dia suasanya kami abadikan dalam bentuk video :
Di Shibuya juga ada patung Hachiko yang legendaris itu. Pokoknya kalau ke Shibuya harus berfoto bersama patung anjing ini. Saking terkenalnya, untuk berfoto aja harus ngantri loh..
Ketika hari mulai gelap, kami segera kembali kehotel dan beristirahat cepat sebab besok kami akan naik gunung! Yuhuuu….
JalanBlog 
Hehehe seru banget melihat Shibuya crossing ini. Kalau sudah begini orang-orang Sepertinya cuma punya satu tujuan. Padahal di seberang jalan mereka langsung mencar 🙂
Iya seru kelihatannya pada kompak padahal gak saling kenal
Wahh Yuzawa bisa jadi alternatif baru kalau liburan ke Jepang. Namanya masih belum banyak disebut hehehe. Iya juga ya, patung Hachiko udah punya fans tersendiri, wajib foto kalau sudah nyampe sana. Omong-omong di sekitar patung ada yang jual souvenir berbau Hachiko, nggak?
Seingat kami sih gak ada yg jualan suvenir disekitar patung hachiko ini..
Romantis ya jalan-jalan berdua di Jepang naik Shinkansen 😀
Aku seneng banget lihat Shibuya Crossing itu. Aku perhatikan detik ke detik. Dari saat orang-orang masih berjalan santai, sampai lampu hijau berkedip kalem, dan akhirnya berkedip cepat, sampai lampu berwarna merah dan segelintir orang berlari cepat menghampiri trotoar.
Starbucksnya selalu penuh gara2 org nonton Shibuya Crossing hahaaa
Ramai sekali orang di Shibuya crossing itu ya.
Di Malaysia juga ada Daiso. Dulu harga semua barang RM 5. Sekarang ada GST, terus jadi RM 5.30. 😦
Lumayan sering ke KL tp gak pernah liat Daiso. Lokasinya dimana?
Ada banyak! hehe. Di Midvalley Megamall ada. Malah di mall2 neighbourhood di sekitar Lembah Klang juga ada. Tapi, jika di KL yang aku tau yang besar di Mid Valley. 2 lantai! 😀
Oke thanks infonya. Kapan2 coba liat..