Kete’ Ke’su, Buntu Pune dan Londa

Ada banyak sekali tempat wisata yang berada di ruas jalan Makale – Rantepao, namun kurang lebih isinya sama yaitu rumah tongkonan dan kuburan. Penasaran? Ayo kita jelajahi satu satu dari utara di Rantepao sampai selatan di Makale. 3 objek wisata yang akan ditemui pertama kali adalah kete’ ke’su, Buntu Pune dan Londa.

Salah satu tengkorak di Londa

Dari penginapan di Rantepao berkendaralah keluar dari kota menuju selatan kejalan ruas Rantepao – Makale. Nanti dipertigaan Karassik yang ditandai dengan orang lagi narik sapi berbeloklah ke kiri dan ikuti jalan terus dan jangan lupa perhatikan penunjuk jalan di kiri kanan jalan. Nanti kita akan melewati Buntu Pune dulu, baru sampai di Kete’ ke’su. Kenapa saya ke Kete’ ke’su dulu? Karena tempat wisata kete’ ke’su ini paling lengkap dan terkenal sehingga wajib didatangi dan jadi prioritas utama.

KETE’ KE’SU

Begitu masuk kedalam saya disuguhi deretan tongkonan berjajar rapi berhadap hadapan di kiri dan dikanan. Tongkonan yang sebelah kiri adalah rumah dan yang disebelah kanan seperti lumbung padi. Kalau anda pernah melihat foto Toraja dengan tongkonannya di majalah dan Postcard, disinilah tempat foto tersebut diambil.

Deretan tongkonan di Kete’ ke’su

Diujung rumah tongkonan ada beberapa rumah yang menjual souenir khas Toraja yang beraneka ragam, mulai dari ukiran ukiran khas Toraja berbagai motif dan ukuran, ukiran Tau tau, kaos, tas, gantugan kunci, dll. Yang paling khas tentunya adalah ukiran ukiran Khas Toraja yang berbentuk kotak kotak. Setiap motif mengandung arti sendiri. Kalau ingin tau lebih banyak mengenai arti dari motif ukiran tersebut, disini juga dijual bukunya.

Ukiran khas Toraja

Tidak cukup sampai disitu, berjalan terus kebelakang saya disuguhi pemandangan berupa peti peti mayat (erong). Peti peti berbagai macam bentuk itu menggantung di sisi bukit, ada yang utuh ada juga yang sudah terbuka sehingga tampaklah isi peti itu yaitu puluhan tulang tulang manusia yang teronggok bgitu saja.

Kubur Gantung

Lebih keatas, tampak beberapa Tau Tau (patung2 manusia) yang berada didalam goa dengan pintu goa dijeruji. Katanya sih biar tidak ada yang mencuri. Lebih keatas lagi mendaki bukit, ternyata masih banyak peti mati yang digantung. Bahkan dibeberapa tempat nampak tulang tulang dibiarkan saja berserakan di Tanah.

Tau Tau

BUNTU PUNE

Dari kete’ ke’su saya putar balik menuju lokasi berikutnya yaitu Buntu Pune. Buntu Pune kurang lebih sama sepeti Ke’te Kesu, yaitu berupa deretan tongkonan dan kuburan. Deretan tongkonan disini tidak sebaik di ke’te kesu. Kebetulan saat saya datang sedang rame disini karena ada kegiatan adat (yang saya tidak tau kegiatan apa), tidak mau membuang kesempatan, saya berfoto foto dengan anak anak Toraja. Hehe..

Buntu Pune

Yang istimewa disini adalah kuburan yang berada di belakang deretan tongkonan yang merupakan peninggalan purbakala. Tempatnya lumayan sepi dan menyeramkan. Sama seperti di ke’te kesu, disini juga ada peti peti mayat dan kuburan berupa tongkonan. Selain itu di sisi bukit terdapat lobang lobang berbentuk seperti jendela yang kayaknya juga adalah kuburan.

Lubang lubang di tebing

LONDA

Keluar dari Buntu Pune, jalan terus menuju persimpangan Karassik (yg ada patung sapi), dari sana berbelok kekiri (selatan) menuju arah makale. Kurang lebih 20 menit sampailah kita ke tempat wisata selanjutnya yaitu Londa. Jangan lupa untuk memperhatikan plang penunjuk jalan menuju Londa yang berada di kiri jalan supaya tidak terlewat.

Berbeda dengan 2 tempat sebelumnya, disini tidak ada deretan tongkonan. Yang ada adalah kuburan kuburan gantung dan goa. Di sisi bukit nampak peti peti berisi tulang tengkorak yang disangga dengan kayu dan diletakkan dengan ketinggian berbeda beda. Masih diatas bukit, ada beberapa Tau Tau (orang2an) yang diletakkan disatu tempat sambil menghadap ke arah yang sama.

Tau Tau di Londa

Yang berbeda disini adalah goanya. Diluar goa biasanya ada penduduk yang menawarkan jasa sebagai guide sekaligus menyewakan senter untuk mengeksplor goa. Namun kalau punya nyali lebih, bolehlah masuk kedalam sendiri dengan penerangan seadanya. Didalam goa pun dipenuhi dengan peti peti berisi mayat.

Peti mayat yang masih baru didalam goa

Bahkan saya berkesempatan melihat mayat didalam peti yang baru wafat beberapa hari yang lalu. Saya takjub karena walaupun sudah beberapa hari meninggal, jenazahnya masih utuh. Selain peti, didalam juga banyak sekali tulang tulang dan tengkorak yang dilantai dan dinding goa. Tengkorak2 itu biasanya diberi rokok.

Tengkorak berokok

Setelah cukup ber ngeri ngeri ria didalam goa, saya melanjutkan perjalanan ke tempat tempat wisata lainnya di Tana Toraja. Ohya diluar pintu masuk Londa saya menemukan seekor sapi yang sedang di ikat. Mungkin untuk acara?

Sapi Toraja

Setelah beristirahat sebentar, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Lemo…  Ikuti laporannya dipostingan berikutnya…

2 thoughts on “Kete’ Ke’su, Buntu Pune dan Londa

  1. Sayang waktu main ke Londa saya ga punya nyali masuk sendirian haha.. Tapi abis liat post ini jadi tau deh isi dalam goa nya kaya gimana 😀

Leave a comment