Indonesia adalah negara kepulauan yang memanjang sepanjang garis katulistiwa ( Equator ). Hampir semua pulau pulau besar di indonesia dilewati oleh garis katulistiwa, bahkan ada kota yang tepat berada di Garis katulistiwa seperti kota Pontianak (kalimantan barat)yang tersohor itu. Tapi dipostingan ini, saya tidak akan membahas Pontianak, tapi akan membahas daerah/kota lain yang tepat berada di garis katulistiwa yang berada di PULAU SUMATRA.

Daerah yang dilalui garis katulistiwa di Pulau Sumatra
Di pulau Sumatra, Garis katulistiwa (Equator) berpapasan dengan beberapa titik daerah/kota yang berada di provinsi Riau dan Sumatra Barat. Di Riau, Garis equator ini memotong daerah Pangkalan Lesung dan Lipat Kain. Sedangkan di Sumatra Barat memotong daerah Koto Alam dan Bonjol. Ditiap titik itu, oleh pemerintah setempat dibuatkan tugu equator yang berfungsi sebagai penanda. Penasaran bagaimana tugunya? Ayo kita lihat satu persatu…
Tugu Equator Pangkalan Lesung

Tugu Equator Pangkalan Lesung
Tugu ini tepatnya berada di Dusun Tua, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau. Tugu ini persis berada di jalan lintas timur pulau Sumatra. Jadi buat anda yang sering melintasi lintas timur, tidak ada salahnya untuk mampir di Tugu ini untuk berwisata sekaligus berisitirahat. Dipuncak tugu ini terdapat Bola yang berwarna emas. Lokasinya disini
Tugu Equator Lipat Kain

Tugu Equator Lipat Kain
Tugu ini masih berada di Riau, tepatnya di Lipat Kain, Kabupaten Kampar. Lokasinya berada di jalan lintas kota pekanbaru – Kuansing. Di puncak tugu ini juga terdapat bola dunia, namun kali ini benar2 bola dunia lengkap dengan gambar petanya. Lokasi tepatnya silahkan lihat disini. Lokasinya disini.
Tugu Equator Koto Alam

Tugu Equator Koto Alam
Lanjut ke Sumatra Barat, tugu yang pertama di jumpai adalah tugu Equator di Koto Alam, Kabupaten 50 Kota. Letaknya sangat mencolok karena persis berada di tepi jalan lintas Riau – Sumbar. Diantara semua tugu, nampaknya tugu yang satu ini yang paling tidak terawat. Padahal tugu ini sendiri punya sejarah yang panjang mulai dari jaman penjajahan belanda, jepang, hingga sekarang. Dahulu tugu ini disebut sebagai Sakido Mura, sekarang disebut sebagai telur gajah. Disebut demikian karena memang bentuknya hanya berupa bola besar dipinggir jalan. Sayangnya oeta di bola itu sudah tidak tampak lagi. Lokasinya bisa dilihat disini
Tugu Equator Bonjol

Tugu Equator Bonjol
Tugu yang terakhir ini berada di Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. Bonjol berada di jalan lintas bukit tinggi – medan (Sumatra utara ), lokasi disini. Tidak asing dengan kata Bonjol? Bagaimana tidak, karena bonjol adalah tempat basis perjuangan salah satu pahlawan besar kita, Tuanku Imam Bonjol pada zaman penjajahan belanda ( yang dikenal dengan perang paderi ).

Tugu Equator mini
Tugu equator di Bonjol berupa bola biru besar (yang saat kami kesana sudah tampak rusak ), dengan jembatan penyeberangan bertuliskan “ anda melintasi katulistiwa / you are crossing the equator “. Didepan Tugu ini, terdapat museum Tuanku Imam Bonjol. Tapi untuk masuk kedalam dikenakan biaya retribusi 2500 rupiah. Dihalaman depan museum ini masih ada lagi garis katulistiwa yang di berada di jalan dan sebuah tugu kecil berupa bola dunia. Lebih masuk kedalam baru akan menemui museum Imam Bonjol tersebut. Museum itu berbentuk rumah gadang dengan patung putih imam bonjol yang sedang mengendarai kuda dengan gagahnya. Sayangnya saat kami kesana museum ini digembok 😦

Museum Tuanku Imam Bonjol
Belum puas dengan tugu equator tadi? Tenang saja masih banyak tugu tugu equator lainnya. Tugu tugu hanya tugu equator yang berada di Pulau Sumatra, dipulau pulau lain tentunya masih banyak lagi. Ada yang ingin menambahkan?

Kami dibelahan bumi yang berbeda
hebat bisa ke 4 titik di Sumatera yang dilalui khatulistiwa
jd malu sebagai warga SumBar, 2 tugu khatulistiwa yg ada di SumBar semuanya tidak terawat
Moga2 Pemkab Pasaman dan Pemkab 50 Kota lebih memperhatikan tugu ini
Iya ysng disumbar kayaknya perlu di benahin, apalagi yang di bonjol potensinya luar biasa tuh…
Menarik! Karena selama ini hanya Pontianak yang sering terdengar namanya kalo sudah menyebut khatulistiwa. Pasti ya di sini panasnya keren sekali? Hihih
Panasnya memang luar biasa apalagi yang di riau… bikin mutung
Ha! Aku pernah lewat sana. Flying through on the way to Bukittinggi!
klo lewat sana jangan lupa mampir foto2 hehe
Wah kemarin pas pulang dari Pekanbaru ke padang, liat ada bola besar dicat atas merah bawah putih, saya pikir itu angry bird, ternyata tugu equator Koto Alam, baru tau….
angry bird? wakakaka
mantap om..pasaman the best hehee.. kunjngan balik http://pariwisatasumaterabarat.blogspot.com/
Pingback: KOLESKI SEJARAH INDONESIA 1958(BERSAMBUNG) | Driwancybermuseum's Blog
Bagi sang perancang tugu equator
saya angkat dua jempol buat mu
sumpeh, bukan kami perancangnya! hwehee
Kalimantan juga bukan cuma ada di Pontianak
tapi ada juga di Bontang, Kaltim
kami belum pernah ke kalimantan nih 😦
Bang Ardin, Kalau yg daerah Koto Alam sesudah /sebelum kelok 9 kah kalau dari arah Sumbar ?