Kampung naga adalah suatu perkampungan unik yang terdapat di kabupaten Tasikmalaya. Kenapa dikatakan unik? tidak, bukan karena disini ada naga atau hal-hal lain yang berhubungan dengan naga, bukan itu, tapi yang membuat kampung ini unik adalah karena penduduk kampung ini kuat memegang tradisi luhur nenek moyangnya ditengah gempuran modernisasi… Tunggu apa lagi? ayo kita jalan2 kesana…
Kampung naga secara ecara administratif termasuk kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, terletak kira2 perbatasan antara Tasikmalaya dan Garut lah.. Pagi2 sekali saya sudah berangkat dari tasikmalaya. Jarak tempuh dari kota tasikmalaya ke kampung naga sekitar 30-60 menitan… dipintu masuk kampung naga, terdapat tulisan besar ucapan selamat datang dan tugu kujang, yang merupakan senjata tradisional warga kampung naga.

Welcome.. wilujeng sumping..
Untuk mencapai kampung naga, harus melewati tangga-tangga yang jumlahnya lumayan banyak, dengan kemiringan 45 derajat dan jarak sekitar 500 meter. Coba deh iseng2 hitung jumlah tangganya.. hwehehe.. sesekali ada warga kampung naga yang menaiki tangga2 dengan santainya sambil membawa beban (yang menurutku berat sekali).. dan itu tidak cuma seklai tapi berulang kali naik turun tangga.. salut dah..dari kejauhan kita sudah dapat melihat kampung naga, dengan rumahnya yang semuanya menghadap arah yang sama, dengan atap berwarna hitam dan dinding berwarna putih..

tangga menuju kampung naga
Setelah menyusuri tangga dan sungai.. akhirnya kita sampai juga di kampung naga.. kampung naga dikelilingi oleh perbukitan yang subur,.. didepan kampung terdapat sungai yang mengalir deras.. Bentuk bangunan di Kampung Naga sama baik rumah, mesjid, patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia, daun kelapa, atau injuk sebagi penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan lainnya, terbuat dari anyaman bambu (bilik). Sementara itu pintu bangunan terbuat dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu tumpukan batu yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara arsitektur dan ornamen kampung Naga.

Rumah warga kampung naga
Rumah di Kampung Naga jumlahnya selalu dipertahankan, yaitu tidak boleh kurang dan lebih dari 118 bangunan. dari 118 bangunan tersebut, sebanyak 108 bangunan adalah rumah penduduk, sisanya adalah bangunan masjid, ruang pertemuan dan rumah agung ( rumah besar ) yang tidak boleh ditempati oleh siapapun. Penduduk kampung ini semuanya ramah2 terhadap pengunjung, mereka tidak menolak untuik diajak berbincang2 dan berfoto… saat saya datang, tampak warga kampung sedang bergotong royong memperbaiki salah satu rumah warga.

Gotong royong memperbaiki rumah
Dikampung ini, semuanya benar2 serba tradisional, mereka menolak listrik masuk ke kampung ini..karena ditakutkan akan terjadi hubungan pendek dan bisa menimbulkan kebakaran.. namun saya lihat disana ada bebereapa rumah yang memiliki antena, artinya memiliki TV kan??

Sebelum pulang foto dulu ye… hehehehe
Capek juga habis jalan2… pulang dan tidur dulu.. hehehe…
mmm…gabussss..eh salah bagussss^^
tadinya search di gugel ttg Hillpark(rencana 3 hr libur mo kemedan dan sekitarnya)..eee dapat info di blognya Adin (salam kenal yeee)…krn setelah baca2 infonya menarik..trus lanjut deh ke yg lain.
aku juga seneng jalan2…coba aku tertarik tuk buat blog dari dulu..pasti penuh juga ma cerita jalan2..^^
ok..ok..ditunggu cerita selanjutnya ya??kl mo maen2 dan butuh temen…dengan senang hati siap menemani^o^
terimakasih ya… salam kenal juga, semoga blog ini bermanfaat… sebenranya sih ide membuat blog ini karena saya orangnya pelupa.. jadi daripada hilang begitu aja, gak ada salahnya berbagi pengalaman kan?? ohya emng domisili dimana??