Banyak cara untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu tempat; salah satunya adalah dengan cara menggandeng nama besar objek wisata lain yang sudah dikenal banyak orang. Taktik itu pernah dilakukan oleh pemerintah di Bukitinggi dan Kabupaten Agam untuk memperkenalkan salah satu objek wisata baru di wilayahnya. THE GREAT WALL Of KOTO GADANG. Keren kan namanya. Nama objek wisata ini menyerupai nama tembok besar (Great Wall) di China, tapi tembok ini ada di Sumatra Barat? Loh Kok Bisa?. Nah berkat namanya itulah timbul rasa penasaran pada banyak orang, yahh…. termasuk kami. Yap, strategi pemasaran yang cukup bagus.
Ceritanya, Great Wall of Koto Gadang ini dulunya adalah salah satu dari sekian banyak janjang 1000 (janjang = tangga) . Janjang 1000 ini adalah tangga berjumlah ribuan yang naik turun disekitaran Ngarai Sianok. Tangga ini digunakan oleh warga sekitar sebagai jalan umum menuju satu kampung ke kampung yang lain dan jalan menuju Batang Sianok yang berada di dasar lembah. Pemandangan Ngarai Sianok disekitar Janjang 1000 sebenarnya tidak kalah bagus dari Taman Panorama ( tempat turis biasanya melihat ngarai sianok), Namun saat itu Janjang 1000 masih kalah populer dibandingkan objek wisata lainnya. Untungnya Pemerintah setempat cukup kreatif dan Tadaaa.. salah satu jalur janjang seribu disulap menjadi Tembok Besar ( Great Wall ) Ala Sumatra Barat. Sejak dirombak, denyut nadi di janjang seribu mulai ramai oleh wisatawan, tidak hanya domestik bahkan turis luar negeri juga.
Great Wall of Koto Gadang ini menghubungkan Kota Bukittinggi disekitaran Goa Jepang pintu 3 dengan Koto Gadang Kabupaten Agam. tidak ada tiket masuk, cukup bayar tiket parkir kendaraan saja. Lokasinya sangat cocok buat yang menyukai trekking karena lokasinya masih alami dengan jalan yang berliku-liku. Trek keseluruhan sekitar 1.5 km naik turun tangga. Cukup melelahkan memang apalagi kalau treking disiang hari ( seperti yang kami lakukan huhuhu… ) Untungnya pemandangan Ngarai Sianok dan semilir angin memberi tenaga tambahan untuk mencapai ujung Jalan.
Kalau dibandingkan dengan Tembok Besar China yang asli tentunya Tembok Besar Koto Gadang kalah jauh kemana mana. Ukurannya lebih kecil dan lebih pendek. Akan Tetapi pemandangannya disekitar tembok mungkin tidak kalah bagus dengan yang china. Tidak ada unsur lokal minang di Great Wall Koto Gadang ini, semuanya menjiplak mentah2 Great Wall di China dengan bentuk yang lebih sederhana. Walaupun terkesan “maksa” dan “nggak nyambung’ tapi kami cukup mengapresiasi usaha warga dan pemerintah setempat dalam menarik minat wisatawan.
Kita semua tau bahwa masyarakat indonesia adalah masyarakat yang kreatif. Namun sayangnya banyak hal kreatif tersebut tidak dituangkan pada tempat yang semestinya. itulah yang kami saksikan di sepanjang dinding Great Wall of Koto Gadang. Tembok dari ujung ke ujung di penuhi oleh tulisan tulisan vandalisme. Tidak hanya ditembok, bahkan di lantai juga. Warga dan pemerintah sudah kreatif namun tidak di imbangi oleh wisatawan yang bertanggung jawab.
waaah..pemandangannya pun cantik banget…baru tahu ada lokasi ini 🙂
Great Wall ini memang baru dibuka awal taun 2013 lalu jadi memang banyak yang belum tau…
Pemandangannya manteeepp…
tapi enak sepi ngga keliatan pengunjungnya… pas aku ke sana… ramee banget…
Sepi soalnya kami kesana pas tengah hari bolong doong….
Keren bro, bru tau saya ada juga di Indonesia 😀
Silahkan dikunjungi ke Bukittinggi.. 🙂
Iya bro. pengen banget keliling sumatra suatu hari nanti
saya pernah denger tempat ini. keliahatan keren banget. btw vandalismenya bikin sedih ya 😦
————
nitip gan
http://bukanrastaman.wordpress.com/2014/09/28/terhempas-oleh-water-blow-bali/
Iya.. Hanya dalam beberapa bulan temboknya udah penuh coretan dari atas sampai bawah.. 😦
Aku lebih tertarik dengan pemandangannya sih, karena tembok besarnya sih… yah, nggak terlalu gimana-gimana hehe. Tapi, harus diakui strategi promosinya bagus. Kayak objek wisata alam Vietnam tuh, namanya keren-keren padahal kalau dibandingkan dengan Indonesia ya biasa aja 😀
Lokasinya emang ajib banget, di ngarai sianok 😀
Viewnya cakepppp banget… Ini sengaja dibikin oleh pemerintah daerah atau ada sponsor yang mempunyai ide tersbut?
Ini ide dari pemerintah loh….
Di ujung sebelah sananya yang di Koto Gadang ada apaan sih? Aku ke sini cuma jalan gak sampe tengah. Udah capek duluan. hehehe
Ujung sebelah atas ga ada apa2 sih. Cuma warung2 tempat jual makanan aja. Kalo ujung sebelah bawah ada sungai yang di dasar ngarai itu 🙂
iya, kalau sebelah bawah tahu mas. Soalnya pernah naik sini juga dari bawah. Penasaran aja atasnya apa. Hehehe
Oh iya, di atas itu ada ini mas https://jalanblog.wordpress.com/?attachment_id=4204
penget banget kesini, tapi belum sempat..
Klo sempat main kesini. lumayan olahraga naik turun tangga.
berapa lama ya kita naik melewati ini ? Kalau mau ke sini masuk darimana dan bisa keluar di koto Gadang kah ?