Saya yakin, tidak banyak orang yang menempatkan Jambi sebagai daftar teratas destinasi wisata di Indonesia yang harus dikunjungi. Jambi tidak banyak memiliki reputasi yang bagus dalam dunia wisata Nasional. Jangankan reputasi yang bagus, reputasi buruknya pun jarang terdengar. Semua tentang Jambi terasa begitu begitu saja, Tidak wahhh namun tidak jelek juga.

Apakah Jambi layak dikunjungi?
Mungkin pertanyaan itu bisa terjawab setelah anda selesai membaca tulisan ini.
Saya sering menyebut Jambi sebagai Heart of Sumatra alias jantungnya sumatra. Rasanya tidak berlebihan kalau saya memberikan julukan tersebut sebab lokasinya yang sangat strategis yaitu di tengah pulau Sumatra. Selain lokasinya, Jambi di dukung pula oleh kekayaan alam dan sejarah yang melimpah dan relatif tak terjamah. Jambi adalah salah satu Propinsi di Indonesia yang memiliki Taman Nasional TERBANYAK. Ada 4 Taman Nasional tersebar di 4 penjuru mata angin. Taman Nasional Kerinci Seblat di Barat, Taman Nasional Bukit 30 di Utara, Taman Nasional Bukit 12 di Selatan dan Taman Nasional Berbak di Timur. Masih kurang? di Perbatasan Jambi – Sumsel terdapat Harapan Rainforest yang merupakan restorasi ekosistem PERTAMA di Indonesia.
Bagi saya pribadi, yang paling berkesan di antara 4 itu adalah Taman Nasional Berbak (TNB). Berkesan karena di Pinggir Taman Nasional itulah saya di lahirkan. Saya menghabiskan masa kecil saya dengan mencari kepiting, menyusuri rawa dan pantai yang ada di tepi TN Berbak. Salah satu pantai tersebut bernama Pantai Cemara. Pantainya cukup luas dan landai namun endapan lumpur dari Sungai Batanghari dan Rawa TN Berbak membuat perairan dipantai ini berwarna coklat seperti kopi susu. Tidak ada menariknya sama sekali. Namun di waktu waktu tertentu, ada pertujukan menarik di Pantai ini. Terdapat ratusan, ah tidak tapi ribuan ekor burung berkumpul di pantai dalam waktu yang bersamaan. Kumpulan burung TERBANYAK yang pernah saya lihat. Burung burung tersebut adalah burung migran yang sedang mampir dalam perjalanannya melintasi benua Asia menuju Australia atau sebaliknya. Pemandangan ribuan burung itu adalah salah satu pemandangan yang menggugah hati dan menimbulkan kecintaan saya terhadap hewan dan alam liar.
Taman Nasional lainnya adalah Taman Nasional Bukit Dua Belas. Pernah mendengar Suku Anak Dalam (SAD)? Suku ini adalah suku asli jambi yang hidup terasing dan masih mempertahankan cara hidup yang primitif didalam hutan belantara. Taman Nasional Bukit 12 adalah tempat mereka berada. SAD ini sering disebut juga dengan orang Rimba dan Kubu. Namun Saya lebih suka menyebut mereka Anak Dalam atau Orang Rimba, sebab “Kubu” megandung konotasi yang negatif. Mereka merupakan suku primitif Sumatra yang paling TERKENAL bahkan sudah pernah diangkat dalam layar lebar berjudul ” Sokola Rimba “. Film ini diangkat dari kisah nyata Saur Marlina “Butet” Manurung yang mengajar anak-anak rimba di hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas.
Lain Bukit 12 lain Pula Taman Nasional Bukit 30. Di Taman Nasional Bukit 30, selain ada orang Rimba adapula suku Talang Mamak namun dengan jumlah lebih sedikit. Bukit 30 juga adalah tempat reintroduksi Orang Utan Sumatra. Reintroduksi adalah program pengenalan kembali orang utan kehabitat alaminya. Orang utan ini di ajarkan kembali untuk menjadi “liar”, dan itu bukan usaha yang mudah loh…
Di Ujung Barat Jambi, ada taman nasional TERLUAS di Sumatra yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Taman Nasional ini meliputi 4 Provinsi sekaligus yaitu Jambi, Sumbar, Sumsel dan Bengkulu. Taman Nasional yang berada di Tengah Pegunungan Bukit Barisan ini termasuk Situs warisan dunia UNESCO yang wajib kita jaga bersama. Kerinci Seblat mempunyai beragam flora dan fauna. Taman ini berisi sekitar 4.000 spesies tumbuhan, termasuk bunga TERBESAR di dunia yaitu Rafflesia arnoldi, dan bunga TERTINGGI di dunia yaitu Titan Arum. Fauna lengkap mulai dari Harimau, Badak, Gajah, kucing emas sampai kelinci sumatra pun ada. Di Kerinci juga ada makhluk misterius yang disebut sebut sebagai ” Orang Pendek “, makhluk ini setara misteriusnya dengan Yeti dan Big Foot.
TNKS meliputi gunung berapi TERTINGGI di Indonesia yaitu Gunung Kerinci ( 3805 mdpl). Gunung ini sudah lama menjadi Primadona para pendaki dan pencinta gunung. Sayangnya, saya belum pernah menakhlukkan gunung ini padahal untuk mencapai puncak “hanya” memerlukan waktu 2 hari saja. Di kaki gunung terdapat berhektar hektar kebun teh menghampar luas sepanjang mata memandang. Perkebunan Teh Kayu Aro namanya. Kebun teh ini adalah kebun teh TERLUAS didunia dalam satu hamparan, selain itu kebun teh ini juga menyandang predikat kebun teh TERTUA di Indonesia ( sejak tahun 1925), juga merupakan kebun teh TERTINGGI di Indonesia dan kedua di dunia. (Banyak banget peringkatnya). Kombinasi antara Gunung Kerinci dan hamparan teh yang luas adalah pemandangan gunung TERINDAH yang pernah saya lihat.
Masih di TNKS, ada sebuah Danau Kaldera TERTINGGI di Asia Tenggara yaitu Danau Gunung Tujuh. Ketinggian danau ini adalah 1950 mdpl!. Sesuai namanya, danau ini dikelilibgi oleh tujuh buah gunung dengan ketinggian bervariasi antara 2300-2700 mdpl dengan hutan yang masih rimbun. Nggak kebayang betapa dinginnya tempat ini!
Di Indonesia, tercatat hanya memiliki 5 geopark, salah satunya adalah Geopark Merangin yang berada di Barat Jambi. Disepanjang sungai batang Merangin ditemukan banyak Fosil Tumbuhan dan Hewan yang telah berumur ratusan juta tahun. Ya, Fosil fosil ini bahkan berumur lebih tua daripada Dinosaurus. Geopark ini mempunyai umur fosil TERTUA, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara. Bahkan bila dibandingkan dengan Geopark lain, misalnya di China dan Amerika, Geopark merangin jauh lebih lengkap.
Ingat Jambi ya ingat Batanghari. Batanghari adalah sungai besar yang menjadi urat nadi masyarakat jambi dari dahulu hingga sekarang. Sungai ini adalah sungai TERPANJANG di Sumatra, membentang sejauh 800 km, berhulu dari Sumatra Barat dan bermuara di Selat Berhala. Sebagai sungai utama, banyak sungai yang ukurannya relatif lebih kecil bergabung di Batang Hari antara lain Batang Sangir, Batang Tebo, Batang Tembesi. Semuanya membawa berbagai macam material dan mengendap di Batanghari. Salah satu material pentingnya adalah EMAS. Emas di batanghari ini bukan main banyaknya, pernah ada seorang nelayan menemukan bongkahan emas. Emas beneran! bukan emas yang bisa ngapung. Emas yang melimpah ruah di Batanghari inilah yang membuat sumatra mendapat julukan sebagai pulau emas ( swarnadwipa )
Batanghari juga salah satu sungai yang penting dalam sejarah nusantara. Batanghari pernah menjadi lintasan perdagangan dunia. Ini dibuktikan pada temuan benda bersejarah di sepanjang aliran sungai. Bukti itu bisa dilihat dari pecahan-pecahan keramik yang berasal dari Asia Tenggara di antaranya Kamboja, Thailand, dan Burma. Ada pula tembikar berglasir biru yang diyakini berasal dari Persia (kini Iran). Perhiasan dari emas banyak juga ditemukan di situs tersebut. Cincin, gelang, dan sabuk diyakini sebagai milik keluarga raja pada masa kerajaan Melayu kuno ataupun Kerajaan Sriwijaya. kekayaan kandungan batanghari membuktikan bahwa Jambi dulunya adalah daerah penting di Sumatra.
Bukti fisik lainnya yang menunjukkan kejayaan Jambi masa lampau adalah Kompleks Percandian Muaro Jambi yang berada di tepian sungai Batanghari. Kompleks percandian ini kabarnya adalah yang TERLUAS se Asia Tenggara. Di antara semua candi di Sumatra, Candi Muaro Jambi yang paling terawat. Candi ini terdiri dari 80an candi namun hanya beberapa saja yang baru dipugar, sisanya masih berupa gundukan batu bata (menapo) penuh misteri di antara lebatnya pepohonan. Kompleks ini merupakan salah satu situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya, selain sudah dikenal sebagai tempat ibadah, juga diprediksi sebagai pusat belajar. Bahkan diyakini bahwa, Kompleks candi muaro jambi adalah universitas TERTUA di Indonesia.


Jambi bukanlah tentang laut biru dengan pasir selembut sutra, bukan pula tentang hotel bintang lima dengan pusat perbelanjaan mewah dan hingar bingar klub malam. Jambi adalah tentang alam dan petualangan!
Jadi, Apakah Jambi layak di kunjungi?
tulisan yang bagus. Like this… 🙂
Talang Mamak bukan hanya di Riau ternyata ya…?
Terimakasih 🙂
Memang, Bukit 30 tempat Talang Mamak berada berada di perbatasan Jambi dan Riau.
yes..saya suka cara menulisnya yang membuat Jambi tampaknya layak buat dikunjungi.
semoga tertarik ke jambi ya hehehe
Wah! Mungkin aku mengunjungi sumatra lagi……kelihatanya daerah ini penuh dengan alam liar. Semoga big business tidak akan berusak (?).postnya yg menarik : ))
Thx treess.. Perusahaan sawit, ilegal logging serta penambangan baturara dan emas mulai mengancam alam liar jambi. Ayo kita selamatkan!
Jujur saya awalnya tertarik mengunjungi Jambi hanya karena Muaro Jambi. Tapi ternyata banyak ter- di Jambi yang layak dikunjungi dan dijaga ya. Thanks untuk infonya.
Iya, sayangnya yang TER TER itu masih kurang dikenal orang lokal. Yang banyak tau justru bule2
Aku jelas jatuh cinta dengan kerinci…. Duh belum sempet datengin semua tempat di atas…
saya pun cinta kerinci!
lain kali orang bertanya ada apa saja di kampung halaman saya, saya rekomendasikan artikel ini saja… terima kasih atas rangkumannya 😀
terimaksih kembali hehe
Sukaaaaa tulisan ini…. Bang, antar saya keliling Jambi ya kalo ada rejeki ke sana tahun ini *pasang ikat merah putih di kepala* 😀
Boleh.. tp kota aja ya wekeke.. tp baiknya tunggu bandara dan jembatannya siap dulu biar greget!
Oh iya ya… Airport yang ada kebun binatang kapan selesai dibangunnya? *siap lingkari kalender* 😀
jadwalnya sih oktober tahun ini…. tp pembangunan di jambi ini lambat dan suka molor… jadi tuggu aja kabar nya hehe
sangat layak, terutama kerinci !
iyaiya deh iyaaa kerinci emang top!
:p
Layak Donk, Kerinci Pasti jadi tujuan utama, kabupaten yang lainnya juga menarik 🙂
betul betul betulll
thanks postingannya jadi tertarik neh ke jambi 😉
Ayo ke jambi!
Kalo nggak salah, dulu di pelajaran sejarah SMP, diajarkan kalau Jambi ini wilayah penting di masa kerajaan Sriwijaya. Terbukti dari adanya prasasti2 dan bukti2 lain seperti yg mas tulis diatas.
iya betul, sampai sekarang masih diperdebatkan dimana tempat asli sriwijaya berada, dijambi ? palembang ? atau dari jambi pindah ke palembang?..
tapi pendapat saya pribadi, cuma Jambi yang punya peninggalan yang lumayan lengkap daripada tempat lainnya..
wehee…informatif sekali bang..baru semalam saya diskusi sama orang jambi asli yang bahas kenapa Jambi ini selalu dilirik terakhir di list kunjungan wisata. Dengan cuma terhubung ke Medan, Batam n Jakarta mungkin bikin provinsi ini jadi agak susah dikunjungi. Padahal untuk sumatra land trip, kota ini bener2 ada di tengah Pekanbaru, Padang, Bengkulu dan cuma 5 jam dari Palembang. Sayang trayek busnya kata temen saya ga gitu lengkap. Jadi kalau mau kesana harus naik travel yang harganya kurang ekonomis.
emang betul itu, padahal jambi lokasinya strategis tp malah susah di jangkau.. apalagi Kerinci.. aduh aduuh… *geleng2
Tulisan yg bagus sekali. Memperkenalkan Jambi secara keseluruhan dalam sekali baca.
Tapi, meski tulisan ini selesai dibaca dalam 5 menit, semua tempat yg ditulis tak bs dikunjungi dalam 5 hari. Bahkan 5+5. Atau tambah 5 lagi? 😛
Apapun, yg plg ingin saya kunjungi di provinsi jambi adalah Kerinci!! *colek bang isna
Betul banget, bahkan sebulan rasanya belum cukup :p..
bantu colek bang isna ahh *colek
Saya sudah pernah ke Muaro Jambi…next pengin ke Danau Kerinci 🙂
Ke Jambi tapi ga ke Kerinci rasanya memang belum lengkap.
Wuah.. Kemaren ke Jambi tapi cuma sempat ke Muaro. Nyesel bgt pas tau kalo banyak tempat lain yg ga kalah menariknya.
I think I must come back one day! Makasih ya artikel yg membuka mata ini…
Terimakasih kembali sudah berkunjung 🙂
Wah, akhirnya pertanyaan tentang jambi terjawab di artikel ini. Informatif. sy mu nuntasin keliling sumatera nih, tinggal jambi, bengkulu, bangka belitung. Boleh dong kalau ke jambi, abg jd host sy alias jd tuan rumah 😀
Boleh boleh tinggal di atur aja jadwalnya hehe
Pas bener rangkuman isi ceritanya. Ni cerita singkat tentang gue orang palembang datang liburan ke daerah kerinci jambi nuansa alam dan tempat wisatanya ngak kecewa deh bila di kunjungi. Pa lg bila kt pecinta alam kl kt mancing di batang merangin dgn ciri khas gaya berpetulangan. Saking asiknya ngak terasa gue uda satu bulan menghabiskan waktu di tempat wisata daerah kerinci. Trim’s
Wah, bagus dan informatif sekali tulisannya bang. Kebetulan saya ada rencana ke Jambi mumpung lagi tinggal di Palembang. This is the information I need. Thanks untuk tulisannya ya 🙂
Terimakasih semoga bermanfaat ya…