Pukul 4 pagi, kami udah bangun (kali ini alarm hapenya berfungsi :D). Udaranya dingin menusuk tulang, saking dinginnya, gak sanggup mandi karena airnya berasa seperti es. Hihii. Atribut udah lengkap biar gak kedinginan, jaket tebal dan sarung tangan.
Jarak dari penginapan ke puncak Kelimutu sekitar 14 km, kurang lebih 45 menit pake sepeda motor. Lihat ke langit, nampak cerah penuh bintang. Smoga ntar di puncak tidak berkabut. Gak usah khawatir tersesat menuju danau, tinggal ikutin jalan raya. Jalannya bagus meskipun berliku. Perlahan2 desa Moni keliatan semakin jauh di bawah. Semakin mendekati puncak, pemandangan pemukiman dibawah terlihat makin bagus. Begitu memasuki kawasan Taman Nasional Kelimutu, nggak ada pemukiman lagi, berganti dengan pepohonan2 rindang di tepi jalan.
Sampailah kami di pos penjagaan. Loh, petugasnya mana? Ternyata lagi tidur. Di pos tertulis, waktu berkunjung mulai pukul 5 pagi, sekarang masih 4.45. Alamak…Kami pengunjung pertama untuk hari ini. Hehee. Udah hampir jam 5, gapapa deh dibangunin aja. Untung petugasnya gak marah :D. Tiket masuk untuk turis domestik yaitu Rp 2.500 per orang, manca Rp 25.000 per orang. kendaraan roda dua Rp 3.000. Untuk kamera seperti DSLR atau video recorder Rp 50.000. Mungkin karena petugasnya masih ngantuk, kameranya gak ditanyain. Jadi gak bayar. Cihuuyyyy
Cuma 5 menit dari pos, kami tiba di tempat parkiran. Alhamdulillah, langitnya sangat cerah. Bintang2nya keliatan makin jelas. Kalo di tanah ya jelas masih gelap. Cuma ada cahaya dari 2 warung kecil di dekat parkiran. Kami langsung kesana beli 2 popmie. Harganya lupa.. 8 apa 10 ribu ya? Pokoknya sekitar segitu. Segera kami jalan kaki menuju kawahnya. Orang bilang, chasing sunrise :D. Setelah melewati anak tangga, ada jalan setapak. Gak terlalu jauh. 10 menit aja udah nyampe di dekat kawah yang pertama dan kedua. Kami duduk santai disini makan popmie sambil menunggu matahari terbit.
Sekilas tentang danau Kelimutu, berada di ketinggian sekitar 1.639 m dpl. Ada 3 kawah, yang pertama Tiwu Ata Polo, yang pertama kali kita jumpai, dipercaya tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan. Dulu kawah ini berwarna merah, sekarang berwarna hijau, dalamnya 64 m. Yang kedua Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Berwarna biru terang, dalamnya 127 m. Yang ketiga Tiwu Ata Mbupu, tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Berwarna hitam dengan kedalaman 67 m.
Sekitar pukul 5.30 yang ditunggu2 pun muncul, sunrise. Subhanallah.. Nggak salah kalo wisatawan sering bilang disini adalah salah satu spot melihat sunrise terbaik di dunia. Matahari muncul dari balik kawah di seberang anak tangga, mengeluarkan warna kuning keemasan yang sangat indah. Segera pemandangan berharga ini diabadikan.
Hari mulai terang, kami lanjut jalan menuju titik puncak Kelimutu, sekaligus tempat melihat kawah yang ketiga. Kawah yang ketiga letaknya terpisah dari 2 kawah yang lainnya. Jumlah anak tangganya lumayan banyak, cukup untuk bikin ngos2an. Disana sudah ada beberapa pengunjung lain dan beberapa penjual makanan. Jangan kaget, turis disini kebanyakan dari luar negeri. Langsung kami pesan kopi dan beli beberapa cemilan sambil duduk2 di tugu di puncak tersebut. Harga makanan yang dijual berbeda untuk turis lokal dan asing. Yang lokal dikasih setengah harga :D. Jadi kopinya 5rb per gelas, klo bule bayarnya 10rb.
Duduk santai di puncak Kelimutu bikin malas buat ninggalin tempat ini. Viewnya sungguh luar biasa, apalagi dapat cuaca cerah begini. Tapi namanya juga di puncak gunung, awan2 dari punggung gunung terlihat mulai merayap naik, makanya kalo kesini harus pagi2. Jangan kaget, ada pengunjung lain disini, monyet2 kecil meminta makanan. Tapi nggak usah takut. Mereka gak menyerang pengunjung kok.
Puas bersantai dan berfoto2 di puncak, kami kembali turun ke Moni untuk melanjutkan perjalanan ke Ende. Sebelumnya, disempatkan dulu mampir ke sebuah air terjun yang terletak di pinggir jalan raya lintas flores, ke arah Wolowaru. Karena gak ada petunjuk, terpaksa nanya2 ke penduduk setempat. Namanya air terjun Moni. Cari aja pohon kenari besar di sebelah kanan jalan kalo menuju Wolowaru, diseberangnya ada pondok kecil yang menjual kain tenun. Jalan setapak menuju air terjun persis di bawah pohon kenari itu.
Pukul 12 siang, kami bersiap2 berangkat menuju Ende. Lalu lintas Maumere – Ende cukup padat, jadi banyak kendaraan umum. Ada bus dan travel (ilegal lagi). Ongkos bus 20rb per orang, travel 40rb per orang. Kami memilih meunggu travel aja. Kira2 10 menit menunggu, kami dapat travel. Dari Moni ke Ende memakan waktu sekitar satu setengah jam. Jalanannya agak sempit, jurang di pinggir, sebagian ruas jalan masih dalam perbaikan.
Sampai di Ende,kami minta diantar ke hotel Ikhlas, sangat populer di kalangan traveler. Karena murah pastinya. Hehee. Setelah cek in dan meletakkan barang2 di kamar, segera kami cari makan siang. Udah keroncongan dari tadi..
Sore hari, kami jalan santai menikmati kota. Pantai2 di kota Ende nggak terlalu bagus, tujuan kami yaitu rumah pengasingan bung karno dan taman pancasila. Dari hotel ikhlas berjarak sekitar 2 kilometer saja. Kalo malas jalan ojek banyak kok. Hehee.
Sayang sekali, kedua tempat tujuan itu tidak sesuai harapan. Rumah pengasingan bung karno sudah di make over, udah gak original lagi. Dan taman pancasila lagi dalam renovasi. Patung bung karno lagi berdiri pun udah diganti menjadi patung duduk di sebuah bangku panjang di dekat sebuah kolam buatan (yang lagi kosong karena di renovasi). Sebenarnya masih ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi seperti museum bahari dan museum tenun ikat, tapi udah tutup karena udah sore. Kami kembali ke penginapan, beristirahat, lalu makan malam di warung makan dekat hotel. Besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke Riung, the famous Riung 17 islands..
Pengeluaran hari 3:
Sewa kamar Sao Ria Bungalow : Rp 150.000
Sewa Motor : Rp 110.000
Tiket masuk TN Kelimutu 2x 2.500 : Rp 5.000
Tiket masuk kendaraan roda dua TN Kelimutu : Rp 3.000
Travel ke Ende 2x 40rb : Rp 80.000
TOTAL : Rp 348.000
Indah sekali (y)
Beberapa postcrosser yang ingin swap denganku memilih kartu pos bergambar Kelimutu ini bang. Dan sesungguhnya foto yang abang ambil jauh lebih cakep dengan gambar yang ada di kartu pos itu http://omnduut.wordpress.com/coretan/swap-album/#jp-carousel-3358
Heheee. Kebetulan pas itu puncak Kelimutu lagi cerah banget 😀
wahhh asikkk neh jalan-jalan ke Gunung Kelimutu…saya udah nulis juga ttg kelimutu tp belum di upload hehe
ayoo ditunggu postingannya 🙂
oke siap menyusul….hehe
keren, tapi sementara masuk di travel list dulu deh, ada rekomendasi waktu yang tepat gak buat ke Kelimutu ?
Jelas harus menghindari musim hujan, di anjurkan kesana bulan agustus – september sebab biasanya cuacanya cerah di bulan bulan itu…..
Noted Bang Ardin, terimakasih infonya 🙂
Sama sama…
perjalanan yang seru 🙂
Salam kenal ya bang ardin sama mr brightside
btw saya mau tanya, transport dr moni ke ende available jam brp aja ya ?
rencananya saya turun dari kelimutu mau langsung ke ende, mau ngejar pesawat ke kupang jam 3 sore
estimasi berangkat dari moni ke ende kurang lebih jam 9 pagi
apakah kira2 saya masih bisa sampe ende maksimal jam 12 siang ya ?
Makasih banyak jawabannya bang ardi dan mr brightside 😀
Salam ransel !!
Salam kenal kembali Ami.. Transport moni ke ende banyak, ada sepanjang hari dr pagi sampai sore. Ditunggu aja di pinggir jalan, nanti banyak bis atau travel dr maumere. Moni ke Ende cuma sktr 90 mnt kok..
thank youu buat infonya yaaaa. nanti kalo ada perubahan itinerary lagi, trus mau tanya jadwal bis saya tanya lagi yah. maklum ini masih bongkar pasang itin melulu 😀
Halo salam kenal 😉 infonya keren sekali. Malam sebelum ke kelimutu, kamu menginapnya di Ende/Moni? Kebetulan selasa aku akan menginap di Ende untuk ke Kelimutu rabu subuh2 demi sunrise. Kira2 kapan sj ya ada transportasi ende-kelimutu?
Thaanks 😉
Salam kenal juga. Kami menginapnya di Moni. Kalo transportasi umum Ende-Kelimutu gak ada, mesti bawa kendaraan sendiri atau sewa ojek. Kalo mau ngejar sunrise, pkl 3 pagi udah harus brgkt dr Ende..
Mas Herry, sy boleh tahu nomer kontak hotelnya kah? Oh iya, hotel tmpt mas ini mnyediakan jasa transportasi ke kelimutu tdk mas?
Maaf Bella, nomor kontak hotelnya tersimpan di hp lama yg udah hilang. Mereka menyediakan transport ke kelimutu (jadi ojek hehee). Tp kami kmrn sewa motornya aja..
Dapatkan rental mobil Ende – Kelimutu dengan harga yang menarik.
http://www.levascotravel.blogspot.com/
Membutuhkan rental mobil untuk Ende – Kelimutu dan area wisata lainnya.
Silakan klik http://levascotravel.blogspot.com/
Sahabat perjalanan terbaik anda di Flores.
Free drop & pick up Bandara dan dalam kota.
Rugi kalau orang Indonesia tidak melihat Danau Kelimutu, dan sy juga kaget ternyata biaya masuk kamera lebih mahal daripada manusia hehe
untungnya kami gak kena biaya kamera hihihi
boleh di share cp klo mau sewa motor di ende kak?
Mas ardin saya mau tanya, kalau dari makassar-maumere ada akses kapalnya gak? karena saya ada rencana ke flores, tetapi dari balikpapan dan mampir makassar terlebih dahulu.
amau tanay lagi, akses dari larantuka menuju labuan bajo bisa memakai kendaraan apa saja ya?
Mas saya ada rencana kesana beberapa bulan kedepan. Mohon bimbingan nya dong mas buat sampai kesana. Saya dari jakarta. Makasih maas