Bukit Tinggi !!

Subuh – subuh kami sudah berada di Bukit Tinggi. Udara yang sangat dingin dan menusuk sampai ketulang tidak menyurutkan niat kami untuk mulai menjelajah kota bersejarah ini. Tempat pertama yang akan kami lihat adalah Jam Gadang yang berada di jantung kota Bukit Tinggi. Biasanya Jam Gadang ini selalu ramai dikunjungi, apalagi saat weekend. Karena itu, Kami sengaja datang subuh supaya bisa foto narsis sampai puas bisa menikmati Pemandangan Jam Gadang ini tanpa diganggu oleh wisatawan yang lain. Dan memang benar, saat kami datang tidak ada seorang pun yang berada disana.

jam Gadang saat subuh hari

Sebenarnya bentuk bangunan ini sih biasa saja, hanya berupa menara bergaya belanda dengan sebuah jam besar di atasnya serta di atapi oleh atap minang yang khas ( Kalau tidak salah namanya Gonjong) . Yang membuat jam gadang ini istimewa adalah nilai sejarahnya. Jam gadang ini merupakan pemberian dari Ratu Belanda kepada pemerintah Hindia Belanda dan menghabiskan biaya 3000 Gulden ( Asal tau aja, 3000 gulden itu mahal banget )

Setelah puas berfoto ria didepan Jam Gadang, akhirnya kami putuskan untuk kembali ke penginapan dan tidur untuk beristirahat sambil menunggu Matahari terbit. Sekitar jam 7an kami kembali melanjutkan perjalanan menjelajah Bukit Tinggi. Tujuan kedua adalah Puncak Lawang. Puncak Lawang adalah sebuah bukit yang berada di tepi Danau Maninjau. Memang, Puncak Lawang tidak berada didalam kota namun berada tidak jauh kok dari Bukit Tinggi, kira kira hanya 50 menit perjalanan *elap keringat. Puncak Lawang ini wajib dikunjungi karena ditempat ini kita bisa melihat pemandangan Danau maninjau yang luar biasa. Namun kalau ingin ketempat ini, harus datang pagi pagi ( jam 8-10) karena diatas jam tersebut biasanya Puncak Lawang sudah diselimuti kabut tebal. Mengenai Puncak Lawang bisa dibaca baca di postingan ini..

Puncak Lawang

Jam 10an kami baru turun dari Puncak Lawang dan kembali ke Bukit Tinggi. Cuaca saat hari itu sangat cerah dan panas sekali. Dari kejauhan kami dapat melihat 2 buah gunung yaitu Gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Tujuan kami berikutnya adalah Taman Panorama. Saya kira Taman Panorama ini letaknya jauh dari Bukit Tinggi eh tidak taunya hanya 2 kilometer saja dari pusat Kota. Pokoknya baru sebentar duduk tau2nya sudah sampai. Kalau tidak salah uang masuknya 2 ribu per orang dan parkir 5 ribu *mobil. Ditaman Panorama ini setidaknya ada 2 hal yang bisa dilihat, yaitu Ngarai Sianok dan Lubang Jepang.

Ngarai Sianok

Ngarai siaok adalah lembah yang berdinding terjal ( sudut 90 derajat ), dengan ketinggian 100 meteran. Lembah ini membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 meter-an. Mirip seperti lembah Harau. Didasar lembah tampak rumah rumah penduduk dan anak sungai yang menyusuri celah celah tebing dengan latar belakang Gunung Marapi dan Singgalang. Untuk memudahkan pengunjung, ditempat ini disediakan semacam menara untuk pengamatan. Dari atas menara kami bisa lebih leluasa menikmati pemandangan Ngarai Sianok ini. Yang mengejutkan, saat kami sedang berada di atas menara, tiba tiba muncul sekawanan monyet di bawah menara. Monyet monyet itu berteriak dan sebagian mulai ikut menaiki menara. Takut sih tidak, hanya khawatir kalau kamera mahal kesayanganku direbut paksa oleh monyet ini. Setelah bersusah payah mengusir mengendap endap diantara monyet itu, kami akhirnya berhasil turun dan menuju tempat wisata berikutnya yaitu Goa Jepang.

Ngarai Sianok

Goa Jepang juga masih dalam kompleks Taman Panorama. Saat kami mau masuk, datanglah ibu ibu yang jual karcis ( 5000 per orang ) dan seorang lelaki yang menawarkan jasa guide. Kami menolak jasa guide tersebut karna ingin coba mengeksplor sendiri. Begitu masuk kedalam, suasana panas dan terang benderang diluar langsung berubah menjadi temaram dan dingin.

Patung 2 orang jepang lagi marahan

Goa / Bunker ini dibuat oleh tentara jepang pada tahun 1942 sebagai tempat pertahanan,dan penyimpanan berbagai peralatan perang Jepang. Ujung Bunker ini akan berakhir di depan Ngarai Sianok. Kami tidak berlama lama disini karena suasana ditempat ini semakin dingin dan mencekam, apalagi saat itu hanya kami berdua didalam. Buru buru kami keluar sebelum sesuatu hal terjadi.

Suasana didalam goa jepang (rrr…. bukan penampakan.. )

Keluar dari Taman panorama, kami melanjutkan perjalanan ke Bukit Jirek yang masih berada di dalam Kota Bukit Tinggi. Di Bukit Jirek ini terdapat beberapa objek wisata di antaranya adalah Jembatan Limpapeh, Fort The Kock, Kebun Binatang Mini dan Rumah Gadang dengan museum mini di dalamnya. Jembatan Limpapeh ini adalah Jembatan gantung yang yang membelah jalan Ahmad Yani di Bukit tinggi dan menghubungkan Kebun Binatang dan Fort The Kock.

Jembatan Limpapeh

Dari atas jembatan ini kami dapat menyaksikan pemandangan Kota Bukit Tinggi dengan latar belakang Gunung Marapi. Saya tidak sempat mengambil foto jembatan limpapehnya karna *duh panas.

Pemandangan Kota Bukit Tinggi dan Gunung Marapi dari atas jembatan Limpapeh

Fort The Kock sendiri adalah sebuah benteng kecil peninggalan Belanda yang dibangun sekitar tahun 1820-an. Dulunya benteng ini digunakan oleh tentara belanda untuk pertahanan terhadap gempuran rakyat Minangkabau. Disekitar benteng juga terdapat meriam meriam kuno. Terus terang benteng ini tampak kurang menarik jadi kami abaikan dan lanjutkan menuju ke replika Rumah Gadang yang cukup menarik perhatian kami.

Fort The Kock dan Meriam Kuno

Saya sendiri tidak begitu tau nama tempat ini namun disini cukup mengasikkan ( belakangan baru tau kalau namanya taman Bundo Kanduang). Disini ada kebun binatang mini dan sebuah Rumah Gadang yang memang Gadang. Walaupun memang tidak sebesar Rumah Gadang yang di Batusangkar :p, namun cukup puaslah berfoto foto disini. Bagi yang pernah ke TMII, rumah gadang disini besarnya mirip miriplah sama yang disana. Didalam rumah gadang ini terdapat museum mini yang menyimpan berbagai peninggalan budaya Sumatra Barat.

Rumah Gadang

Siti Nurbaya, ukiran di rumah gadang

Setelah puas berkeliling taman ini, kami putuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan kami menjelajah daerah lain di Sumatra Barat..

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s