Pesona Kota Jambi : Part 1

Kota Jambi adalah ibukota dari Propinsi Jambi yang berada di tengah daratan Pulau sumatra. Kota ini sudah berumur ratusan tahun dan mempunyai sejarah yang panjang sebelum akhirnya menjadi seperti sekarang. Saat ini kota jambi pun masih terus berkembang untuk mengejar ketertiggalannya dengan kota lain khususnya di Pulau Sumatra. Sebagai kawasan yang sedang berkembang, Anda dapat melihat gaya hidup modern dan tradisional masih berjalan berdampingan.

Peta Pariwisata Kota Jambi

Kota Jambi dapat dicapai melalui darat, laut – sungai, dan udara. Melalui darat dapat dicapai dari kota terdekat, seperti palembang yang dapat ditempuh selama 5 jam. Melalui laut dapat dicapai dari Kota Batam, naik kapal cepat menuju Kota Kuala Tungkal selama 5-6 jam, dan dilanjutkan perjalanan darat ke kota jambi selama 3 jam.

Aerial View Pusat Kota Jambi
(Foto udara di ambil dari skyscraperity)

Yang paling gampang adalah melalui pesawat udara dari Jakarta, Batam, maupun Palembang yang memakan waktu hanya kurang lebih 40 – 60 menit saja. Saat tulisan ini dibuat, pemerintah Kota Jambi sedang mengembangkan Bandara Sultan Thaha jambi agar menjadi Bandara yang bertaraf Internasioanal. Pembangunannya diperkirakan akan selesai tahun 2013.

Bandara Sultan Thaha

Kota jambi memiliki banyak sekali objek wisata yang menarik untuk di kunjungi. Apa saja itu? ayo kita lihat satu persatu…

1. Disambut Patung Tari Sekapur Sirih.

Saat anda datang dari Bandara Sultan Thaha menuju pusat kota Jambi, tepatnya dipersimpangan tugu adipura, anda akan melewati sebuah patung sejumlah manusia sedang menari dengan jumlah (kalau tidak salah) 15 patung. patung itu adalah patung Tari Sekapur Sirih. Patung tari sekapur sirih ini dibuat oleh pemerintah setempat sebagai simbol “selamat datang” di Kota Jambi .

Patung Tari Sekapur Sirih

Patung Tari Sekapur Sirih

Memang biasanya bila ada pejabat/ orang penting yang datang pasti akan disajikan tari Sekapur Sirih sebagai tanda ucapan selamat datang dan penghargaan untuk tamu yang datang dari jauh.

2. Kawasan Taman Rimba

Tidak jauh dari bandara (hanya berjarak 500m) terdapat sebuah kawasan yang dahulunya digunakan sebagai tempat pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional ke 18 pada tahun 1997. Kawasan ex-MTQ itu oleh warga setempat biasa disebut sebagai kawasan Taman Rimba. Sekarang kawasan Taman Rimba ini dipergunakan untuk pergelaran berbagai event event penting oleh pemerintah/swasta. Saat tidak ada event, tempat seluas 18 ha ini dijadikan sebagai taman hiburan, rekreasi dan olahraga.

Anjungan Kab Batanghari di Taman Rimba

Arena EX-MTQ Taman Rimba

Disini terdapat anjungan rumah adat dari semua kota/kabupaten se propinsi jambi, replika candi tinggi (salah satu candi di kompleks candi Muaro Jambi) , replika patung, serta lapangan terbuka luas yang digunakan sebagai tempat berolahraga (joging) oleh masyarakat sekitar.  Cuma sayangnya tempat ini tampak terlantar, padahal kalau dikelola dengan baik, pasti bisa menarik wisatawan.

Anjungan Kab Kerinci di Taman Rimba

Ukiran warna warni

Selain itu dikawasan ini terdapat Kebun Binatang Taman Rimbo yang dihuni kurang lebih 180 binatang berbagai jenis primata, reptil, burung, dan mamalia. Yang menjadi primadona di kebun Binatang ini adalah Harimau Sumatra yang keberadaannya di alam kini mulai mengkhawatirkan. Habitat asli Harimau Sumatra ini berada di Seluruh kawasan Propinsi Jambi, terutama di daerah Taman Nasional seperti di Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit 30 dan 12.

Harimau Sumatra sang primadona

Penghuni Bonbin Taman Rimba yang lainnya ( Monyet, Rusa, Kasuari, Binturong)

Sayangnya saat malam hari, kawasan Taman Rimba ini cenderung sepi dan gelap sehingga sering dijadikan tempat “nongkrong” anak anak muda jambi.

Kiri : Suasanya jalan menuju Taman Rimba saat malam hari
kanan : Lampu jalan kota jambi yang berupa “lampu taman” dengan ukiran berbentuk Angso Duo

3. Balairung Sari

Jika anda menyukai ukiran, arsitektur dan kebudayaan melayu Jambi, maka Balairung Sari ini tidak boleh dilewatkan. Tempat ini adalah markas lembaga adat melayu jambi. Setiap ada event yang melibat melayu jambi biasanya akan dilaksanakan ditempat ini. Salah satunya adalah saat penganugrahan gelar adat Melayu Jambi, Sri Paduko Maharajo Notonegoro kepada bapak presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Balairung Sari ini berada di Jalan M. Yusuf Singedekane No. 30, Tidak begitu jauh dari Museum Negeri Jambi.

Balairung Sari – Lembaga Adat Melayu Jambi

Ukiran Melayu Jambi

4. Monas

Jangan heran kalau dijambi ternyata ada monas juga, tidak hanya di jakarta saja. Tugu “monas” ini berada di bundaran kota baru tepat di depan kantor walikota Jambi. Masyarakat sekitar menyamakan dengan Monas karena bentuk tugunya serta puncak “obor”nya yang mirip seperti Monas di Jakarta. Ditengah tengah tugu terdapat jam di ke empat sisinya, sayangnya sudah tidak berfungsi lagi. Dibawahnya lagi terdapat ukiran Angsa sebanyak 4 ekor. Ya, di jambi memang identik dengan angsa. Hampir disemua tempat anda akan menemukan ukiran/patung angsa. Hal ini tidak lepas dari sejarah berdirinya kota jambi yang punya kaitan dengan Angsa.

Tugu Monas Jambi

5. Empat Jembatan Kebanggaan Kota Jambi

Kota jambi yang dibelah oleh aliran sungai Batanghari dari barat ke timur membuat kota jambi terpisah menjadi Kota Jambi dan Kota Seberang Jambi. Untuk menghubungkannya, terdapat 2 Jembatan yang membelah Sungai Batanghari (Tidak lama lagi akan menjadi 3 Jembatan), dan puluhan jembatan yang melintasi anakan sungai batanghari.

Jembatan Batanghari I ( Aurduri) – Jembatan ini adalah berada di paling barat laut kota jambi. Jembatan ini menghubungkan Kota Jambi dengan Kota Jambi Seberang, sekaligus menghubungkan ke Jalan Lintas Timur dan Lingkar Barat Kota Jambi. Jembatan ini merupakan jembatan yang paling pertama di bangun.

Jembatan batanghari I ( Aurduri)

Jembatan Makalam – Jembatan Makalam berada di Pusat Kota Jambi, Jembatan ini menjadi penghubung jalan alternatif dari jalan Makalam ke Simpang Kapuk jika kita melewatinya dari arah Cempaka Putih. Jembatan Makalam diambil dari nama gubernur pertama provinsi jambi yaitu Makalam. Nama ini digunakan karena untuk mengenang jasa-jasa beliau pada saat lahirnya Provinsi Jambi. tapi ada juga yang bialng Makalam itu kependekan dari Makam Lama.  Jembatan ini memilki panjang ± 500 meter dan lebar ± 10 meter

Jembatan Makalam

Jembatan Batanghari II – Jembatan yang berada di sudut timur laut Kota Jambi ini, memiliki panjang sekitar 1,4 kilometer. Panjang memang karena jembatan ini  melintasi Sungai Batanghari dan juga Pulau Sijenjang. Jembatan ini dirancang sebagai  akses jalur transportasi terdekat menuju Muara Sabak-Pelabuhan Samudera yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jembatan ini relatif baru ( selesain tahun 2010) dan menjadi icon baru jambi. Setiap sore hari banyak warga jambi yang berdiri di pinggir jembatan menyantap hangatnya jagung bakar sambil menikmati panorama sunset dari atas Jembatan.

Jembatan Batanghari II (dalam kabut pagi)

Jembatan Gantung Pedestrian – Sampai tulisan ini dibuat, jembatan ini memang baru sampai tahap akan di bangun. Jembatan ini nantinya akan menjadi icon baru kota Jambi. Jembatan gantung ini berlokasi tepat di pusat kota, tepatnya didepan gubernuran Kota Jambi dan akan menghubungkan Pusat Kota Jambi dengan Kota Jambi Seberang (Sekoja). Rencananya jembatan ini akan rampung tahun 2014. Jembatan gantung ini bukan ditujukan untuk lalu lalang kendaraan (mobil), tapi dibuat untuk pejalan kaki yang ingin berwisata ke Kota Jambi Seberang (Sekoja). Memang Jembatan Gantung ini dibuat untuk menarik minat wisatawan ke Jambi sekaligus berwisata ke pusat pariwisata di Kota Jambi Seberang. Kita Tunggu saja..

Maket Jembatan Gantung Jambi ( foto dr skyscrapercity)

6. Kawasan Wisata Tanggo Rajo

Kawasan ini berada di pusat Kota Jambi. Lokasinya langsung berhadapan dengan sungai Batang Hari dan tepat berada di depan rumah dinas Gubernur Jambi ( Gubernuran). Waktu terbaik mengunjungi kawasan ini adalah saat sore dan malam hari. Di Tanggo Rajo ini kita bisa menikmati jagung bakar dan es tebu yang banyak dijual disepanjang sungai Batanghari. Saat sore hari jangan lewatkan  pemandangan sunset di sungai batanghari yang luar biasa. Saat malam hari anda bisa bersantai sambil menikmati keindahan kelap kelip lampu dari Kota Jambi Seberang yang memantul di permukaan sungai batanghari.

Kawasan Wisata Tanggo Rajo ( Es Tebu, Kelap kelip pantulan lampu sungai di BatangHari, Sunset di Tanggo Rajo)

Gubernuran Jambi

7. Bangunan Tua di Pusat Kota Jambi

Sebagai Kota yang sudah berumur, banyak peninggalan bangunan bangunan tua yang berada di Pusat Kota Jambi. Diantaranya adalah menara PDAM di Broni, masjid Raya Magat Sari jambi (Masjid tertua di Jambi) , Bangunan Bank, dan Banyak lagi.

Kiri : Menara air PDAM Broni
Kanan : Menara air PDAM Jelutung

Yang paling berkesan buat saya adalah Istana Anak-Anak. Tempat ini dulunya memang merupakan surga buat anak2, disinilah anak jambi (jaman dulu) menghabiskan waktu dengan bermain dingdong, bombomcar, robot2, pesawat2 dan mandi bola.. Yah, memang tempat ini memang ada kenangan tersendiri buat anak-anak jambi masa itu. Selain itu banyak juga ditemui bioskop bioskop tua yang kini sudah tidak ditelantarkan (mungkin dulu tempat nongkrongnya pemuda jambi).

Istana Anak Anak

Bioskop Tua

8. Masjid Agung Al-Falah / 1000 Tiang

Masjid Agung Al-Falah atau yang lebih dikenal dengan masjid 1000 tiang ini adalah masjid terbesar di Kota Jambi. Masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Jambi ini berada di Jalan Sultan Thaha di pusat kota Jambi. Disebut masjid 1000 tiang karena memang masjid ini memiliki banyak sekali tiang yang dapat langsung dilihat dari luar masjid. Walaupun jumlah sebenarnya hanya 256 tiang saja. Masjid ini tidak memiliki dinding dan pintu, mirip seperti sebuah pendopo yang terbuka luas dengan 1 kubah besar. Disampingnya terdapat menara yang cukup tinggi.

Masjid Agung Alfalah / 1000 Tiang.

Kiri : 1000 Tiang
Kanan : Dibatasi Kolam

Walaupun tidak memiliki dinding/pintu, bukan berarti anda bisa masuk begitu saja kedalam masjid ini. Masjid ini dikelilingi kolam buatan dan dipagari sehingga tempat masuknyapun terbatas di depan dan samping kiri-kanan saja. Ohya konon katanya lokasi masjid ini dulunya adalah bekas pusat kerjaan Malayu Jambi yang kemudian beralih menjadi benteng belanda, markas TNI, baru kemudian menjadi masjid. CMIWW

Kiri : Menara masjid agung Alfalah
Kanan : Lampu gantung hias tepat di bawah kubah

Sudah itu saja? belum.. masih banyak lagi pesona Kota Jambi yang lain. Diantaranya adalah Hutan Pinus, Danau/Solok Sipin, Taman Anggrek, Kawasan Kantor Gubernur, Kawasan Jalan baru, dan banyak lagi. Semua itu akan saya bahas di postingan berikutnya…

Advertisement

14 thoughts on “Pesona Kota Jambi : Part 1

  1. assalam…saya sangat tertarik dengan sejarah masjid “1000 tiang”Agung Al Falah….sebenarnya menurut pendapat saya dari segi arsitektur dan teknik sipil masjid tersebut benar 1000 tiang…itu saya dapatkan jawabannya setelah berkali-kali saya sholat disana dan saya hitung dengan sisi pandang arsitektur dan teknik sipil…coba bagi yang mau sholat disana dan hitunglah jumlah tiangnya yang terbagi 2 jenis tiang…tiang pertama yang berada dibawah kubah utama yang berjumlah 40 tiang (mungkin maknanya jamaah sholat jumat minimal 40 orang)…lalu tiang kedua adalah sejumlah 192 yang mempunyai 1 tiang utama + 4 skoor (tiang penyangga)…jika 192*5=960 tiang…maka jika dijumlah 40+960=1000….Subhannallahu…Allah mengatur smua ini untuk kita berfikir…kenapa masjid itu dirancang tapi kita blm tahu makna dari pembuatannya…smoga ini menjadi wawasan kita smua…apa yang saya sampaikan hanya sebuah pendapat…yang salah hanya dari hamba-Mu yang fakir…sedangkan kebenaran smuanya dari sisi ALLAH SWT Yang Maha Tahu yang Gaib Dan Yang Nyata

  2. bang, ijin ambil foto boleh bang, buat di pajang di comunity Jambi di fb “Jambi Kito Besamo”.. 😀

  3. Hello there! Bang, aku tertarik dengan dunia tourism dan fotografi. Recently aku buat blog tentang Jambi, baik itu toursim places nya maupun kegiatan masyarakatnya. Nah, aku tertarik dengan beberapa artikel yang udah abang tulis. Boleh aku copy tulisannya lalu aku terjemahkan dalam bahasa Inggris? Yang pasti aku cantumkan sumber tulisannya, dan kalau pakai fotonya juga pasti ntar disebutkan juga sumbernya. Blog aku pakai bahasa Inggris. Ini dia: whyvisitjambi.wordpress.com. Thanks ya Bang!

  4. Pingback: Budaya, Makanan, dan Ciri Khas Kota Jambi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s